Rabu, 24 Desember 2008

Hobi Merpati, Hobi Gila

Liputan6.com, Surabaya: Indonesia dicap sebagai negara yang memiliki jumlah korban meninggal akibat flu burung tertinggi di dunia. Namun kenyataan ini tak membuat pencinta balap merpati meninggalkan hobinya. Bahkan kini, harga satu ekor merpati balap bisa mencapai Rp 500 juta. "Hobi merpati adalah hobi gila," kata Kilmi, penggemar merpati aduan asal Surabaya, Jawa Timur, baru-baru ini.

Surabaya memang dikenal sebagai salah satu peternakan merpati balap di Jawa Timur selain Klaten, Solo, Madiun, Tuban, dan Gresik. Tak aneh bila jumlah pencinta dan klub merpati balap di daerah ini pun menjamur. Menurut salah seorang penggemar burung aduan, menjamurnya klub ini agar peraturan dalam pertandingan menjadi jelas. "Balap merpati bener-bener fair karena burung kelihatan satu lawan satu," tambah Kilmi.

Adu merpati biasanya dibedakan menjadi dua: balap (dasaran) dan tinggian atau yang biasa disebut dhuwuran oleh pencinta burung asal Surabaya. Dalam sejumlah turnamen, pertandingan biasanya diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut. Sebagian besar dilaksanakan pada Jumat hingga Ahad.

Pertandingan hari pertama biasanya diisi dengan kelas sprint 500 meter yang dibagi beberapa seri. Seri tertinggi adalah kumpulan merpati super yang dinamakan seri perang bintang. Ketika burung memenangkan seri ini, biasanya banyak penggemar yang mulai melirik, tapi tanpa menawar.

Pada hari kedua, diselenggarakan seri galatama 1.000 meter. Lagi, yang menjadi partai menarik di seri ini adalah perang bintang. Jika merpati yang telah memenangkan seri sebelumnya dan menjuarai seri ini, dipastikan harganya naik lagi. Terakhir, jika kembali juara pada hari ketiga, dipastikan harga sang burung telah melebihi harga mobil. "Harga di atas seratus (juta rupiah) pasti di tangan," ungkap Kilmi.

Menangkarkan dan memelihara merpati adu memang susah-susah gampang. Selain faktor hobi, pencinta merpati juga harus mengenal seluk beluk unggas yang mampu terbang sejauh 800 kilometer dengan kecepatan maksimal 72 Km/jam ini.

Yang terutama adalah faktor keturunan. Merpati aduan yang bagus biasanya berasal dari induk yang bagus pula. Salah satu cirinya adalah yang telah memenangkan pertandingan. Selain itu, faktor mental burung juga sangat menentukan dalam pertandingan selain kondisi fisik dan bulunya.

Selain itu, perawatan merpati juga harus telaten. Pakan utama merpati adalah jagung, sesekali bisa juga diberi kacang hijau atau beras merah. Sebagai tambahan, merpati adu biasanya diberi suplemen dan jamu seminggu sekali. Terakhir, kebersihan kandang harus dijaga karena kotoran merpati bisa menjadi bibit penyakit dan disemprot disinfektan secara rutin untuk membunuh virus flu burung.

(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)

Leonard sang legenda merpati balap


Merpati balap yang ini memang pantas dapat julukan Sang Legenda, dari prestasinya yang selama 5 tahun menjadi juara, kemudian nilai transfernya juga masih belum terpecahkan rekornya. Sulit menemukan burung yang bakatnya seperti leonard ..... Sempurna.

Junior leonard


Si ganteng merpati balap yang satu ini nggak pernah miskin prestasi ,di lomba lomba nasional selalu nyabet seri2 atas, namun nasib nggak seperti sang ayah LEONARD. Junior hanya mampu keperingkat 5 besar di even2 nasional. Ada yang bilang burungnya terlalu ganteng jadi lebih cocok jadi coverbird (red) . Si ganteng ini paling cocok duet sama piero, setidaknya kalau lihat SANG COVERBIRD jadi ingat sang MAESTRO MERPATI BALAP ALMARHUM KO CHINGSEN. Semoga awam lebih jelas membedakan LEONARD dan JUNIOR LEONARD…, sebab sering iklan vitagriit katanya pakai gambar leonard… wah salah kaprah tuh. Info lebih lanjut hub. sang photografer pak BLANGKON 0888 6133 678 …. salam.

ATM merpati balap muda andalan blangkon birdfarm


Merpati balap itu kompetisi yang nggak pernah ada habisnya,yang tua mengikuti hukum alam harus rela terkalahkan oleh yang muda.yang unik setiap juara mempunyai karakter dan kelebihan yang berbeda dengan pendahulunya,itulah yang bikin para peternak ,pemain merpati balap terus dan terus terobsesi ,awam menyebutnya hobi gilagilaan meminjam istilah the Changcuters.Pembalap yang satu ini cukup unik,sesuai namanya ATM tentunya diharapkan oleh pemiliknya bisa menghasilkan uang seperti mesin ATM yang beneran,awam menyebutnya BIO ATM wow asyik juga ya seperti dalam dongeng...? Semoga.

Rabu, 10 Desember 2008

PIERO JUARA MERPATI BALAP NASIONAL 2005, BATANG, JA-TENG

Piero merpati balap blangkonteam akhirnya berhasil menjuarai kejurnas 2005 merpati balap di Batang, setelah sebelumnya kandas pada posisi ke-4 karena tidak diterbangkan di kejurnas Tuban, Jatim.Pada akhir musim kompetisi 2005,kumulasi poinnya menduduki posisi ke 3, runner up Singalaga dari makita,dan sang juara bertahan tetap Leonard dari leonard bf.Pada kompetisi tahun 2005 inilah PPMBSI mencapai puncaknya karena pesertanya mencapai 700an dan rata2 peserta per lomba lebih dari 400.selamat dan sukses untuk PPMBSI, kapan bisa terulang lagi momen2 seperti ini?


Kejurnas Merpati Balap di Jateng

Batang: Sekitar 200 pasang burung merpati dari berbagai daerah mengikuti Kejuaraan Nasional Merpati Balap di Batang, Jawa Tengah, baru-baru ini. Ratusan merpati yang harganya mencapai ratusan juta rupiah ini bertarung memperebutkan piala bergilir bupati cup dan uang Rp 60 juta.


Bagi pencinta merpati balap, ajang ini adalah kebanggaan tersendiri. Sebab para peserta kejuaraan ini adalah seluruh merpati yang telah menjuarai lomba di tingkat daerah. Biasanya, merpati yang menjadi pemenang akan menjadi rebutan orang dengan harga jual yang sangat tinggi.

Salah satu merpati yang diunggulkan dalam lomba ini adalah merpati yang diberi nama Leonard. Burung ini berturut-turut dari 2002 hingga 2004 menyabet juara pertama dalam kejuaraan tingkat nasional. Pada setahun silam, Leonard dibeli dengan harga Rp 375 juta.

Ratusan warga menonton balap merapati ini. Merpati bernama Piero tampil sebagai juara pertama. Sedangkan Leonard harus puas menepati posisi runner up. Kekalahan Leonard dalam lomba ini adalah kali pertama dalam tiga tahun terakhir ini.(JUM/Budiharto)

Sumber: liputan6.com

Gladiator



Suka duka hoby merpati balap selalu seru!! Kalau merpati ku lagi juara terus tentu banyak sukanya, hadiah terus mengalir seakan tak bisa dibendung. Dukanya kalau burung kesayangan kita yang kita gadang2, dan prestasi lagi terus menanjak, kanan kiri kita tentu memberikan pujian, juga ingin memiliki tentunya, tapi malang datang ketika burung tersebut hilang saat latihan.... terbang tak tentu rimbanya seolah ditelan bumi.

Demikianlah hilang si Gladiator, adik kandung Piero sang juara. Cari sana-sini semakin nggak jelas kabar beritanya. Setelah tak terpikirkan lagi, setahun kemudian akhirnya terdengar kabar ada yang menemukan dan minta tebusan. Karena masih jodoh si Gladiator kembali ke kandang Blangkon birdfarm, sekarang diternak dengan kualitas unggulan.

Anak Leonard


Powered by Blogger